Kampus Hijau: Kenyamanan Berkreasi Oleh Mahasiswa di Lingkungan Kampus


Source: https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2021/unesa-terima-anugerah-kpi-2021-sebagai-kampus-peduli-penyiaran/
Kampus dalam Bahasa latin yaitu “campus”, memiliki arti “lapangan luas”. Sementara kampus sendiri menurut Bahasa modern adalah kompleks dari suatu universitas atau perguruan tinggi. Kampus juga adalah salah satu tempat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia lewat pendidikan, penelitian, dan juga pengabdian masyarakat. Hal ini sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Indonesia. Kampus sendiri juga sebagai tempat yang bisa membuat mahasiswa lebih sehat melalui peraturan yang diterapkan atau ditentukan. Sehat ini berarti juga sehat jasmani dan rohani.
Kenyamanan adalah hal yang harus bisa dirasakan seluruh masyarakat, hal ini juga harus
dilaksanakan di kampus sebagai tempat berkembang. Definisi nyaman adalah dimana kita
merasa dihargai, aman, dan tidak ada beban atau tekanan dari manapun. Hal ini akan dapat
dirasakan jika kita melaksanakan suatu kegiatan tanpa ada pikiran jelek atau negatif.
Kenyamanan ini dapat menghasilkan sesuatu yang maksimal dan juga membuat pikiran
menjadi semakin kreatif dan inovatif dalam berkegiatan. Maka dari itu dibutuhkan lingkungan
yang nyaman dan aman untuk mewujudkan ide-ide baru.
Lingkungan sendiri bukan dilihat secara fisik saja, melainkan juga secara suasana yang hangat yang bisa membuat nyaman dan produktif. Secara kasar dan pemikiran orang awam suasana lingkungan yang baik itu yang asri, bersih, berudara segar, dan terasa sejuk. Padahal bukan itu saja yang menjadi indikator. Banyak hal yang bisa membuat nyaman secara psikis. Seperti SDM yang positif, pembahasan yang berpendidikan dan bernuansa nyaman, tidak adanya halhal yang berbahaya seperti narkoba dan lainnya. Lingkungan ini juga berdampak banyak dengan pendidikan yang terjadi, terutama dalam kampus. Dampak pendidikan yang terjadi juga bisa meningkatkan prestasi dari SDM yang ada di lingkungan tersebut.
Selama ini banyak yang memandang kampus sebagai tempat untuk berpikir keras saja. Stigma tersebut harus diubah menjadi kampus sebagai tempat berkembang dan menaikkan value diri untuk siap bersaing di masa depan. Tidak semua yang ada di kampus tentang hal itu saja, padahal banyak hal yang bisa didapatkan, salah satunya kenyamanan. Ada beberapa indikator yang menentukan apakah kampus bisa disebut kampus yang sehat dan nyaman. Beberapa indikator berhubungan juga dengan lingkungan yang ada di kampus tersebut. Kampus yang baik juga bisa harus bisa membuat optimalisasi pendidikan yang berkelanjutan dan mengurangi dampak negatif yang bisa terjadi di kampus.
Keberlanjutan lingkungan tersebut bisa dikelola dengan mewujudkan kebijakan atau peraturan yang membuat ketentuan untuk mencapainya. Beberapa indikator untuk mewujudkan keberlanjutan lingkungan yang nyaman yaitu :
1. Kebijakan kampus yang seharusnya lebih ketat tentang kenyamanan lingkungan.
2. Adanya upaya penghematan air, kertas dan listrik.
3. Ketersediaan ramah lingkungan bangunan atau konstruksi.
4. Menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan.
5. Menciptakan kampus bebas asap rokok dan polusi.
6. Melaksanakan pendidikan lingkungan bagi mahasiswa.
7. Adanya kepedulian dan keterlibatan seluruh elemen universitas masyarakat dalam budaya perlindungan lingkungan
8. Membuat budaya lingkungan yang nyaman dan tidak memberikan batas untuk siapapun.
Untuk mewujudkan hal-hal tersebut memang harus ada sinergi dari beberapa elemen di kampus
tersebut. Sinergi antara mahasiswa, dosen, birokrasi, hingga dengan organisasi yang berada di
dalam kampus tersebut jika berkolaborasi harusnya dapat mewujudkan lingkungan kampus
yang nyaman. Sehingga semua yang berada di lingkungan kampus merasa aman untuk
menjalankan segala kegiatan yang ada di kampus tanpa terbayang-bayangi hal yang bisa
mengganggu kegiatan di kampus
Penulis: Muhammad Zulfikar Dzikri
Editor: Noviyanti